TEKNIK BUDIDAYA
BUAH NAGA
A. Persiapan Lahan
Budidaya Buah Naga
Persiapan tersebut
mencakup pemasangan tiang panjatan, pembersihan lahan, serta pengolahan
lahan.Buah naga merupakan tanaman merambat sehingga dibuthkan tiang panjatan
untuk menopang pertumbuhan batang dan cabangnya. Bentuk atau model tiang
panjatan dalam budidaya buah naga ada macam, yaitu bentuk tunggal dan bentuk
kelompok atau pagar. Tiang panjatan harus kuat dan mampu bertahan selama
beberapa tahun karena umur tanaman buah naga yang panjang.
B. Pembersihan Lahan
Lahan yang akan
digunakan untuk budidaya buah naga perlu dibersihkan dari semak, gulma, dan
sampah. Semak atau pohon kecil yang tampak di lahan dipotong sampai pangkal
batan atau dicabut agar tidak tumbuh kembali. Sementara untuk cabang dan
ranting pohon yang sudah besar dipotong sampai pangkal cabang atau ranting.
Gulma yang tumbuh di lahan juga harus dibersihkan dengan cara dicangkul
tipis-tipis.
C. Pengolahan lahan
Dan Pemupukan Dasar
Lahan yang sudah
bersih kemudian dicangkul di sekitar daerah penanaman buah naga. Pecangkulan
bertujuan agar lapisan tanah bawah bisa tercampur dengan lapisan tanah atas
sehingga penyebaran humus atau bahan organik bisa merata ke seluruh lapisan
tanah. Dengan demikian, tanah menjadi gembur dan subur sehingga akar tanaman
buah naga dapat menyerap unsur hara dengan baik.Lahan dengan pH tanah < 6
harus dilakukan pengapuran dengan dosis 1,2 ton/ha ditabur merata keseluruh
lahan. Selanjutnya pembuatan lubang tanam sesuai dengan model tiang panjatan yang
digunakan.Setelah 1 minggu kemudian Lakukan pemupukan dengan menggunakan Pupuk
Organik Nasa yang berupa super nasa dengan dosis 3 Kg/
hektar.Siramkan di sekitar lubang tanam.Dan jangan lupa tambahkan juga agensia
hayati, seperti Natural Glio + pupuk kandang yang telah di
fermentasikan dulu selama 2 minggu.Lalu tutup tipis dengan tanah di atas pupuk
kandang yang telah di fermentasikan dengan Natural Glio tersebut. Natural glio
berfungsi untuk mencegah serangan penyakit setelah penanaman. Langkah selanjutnya
adalah membuat drainase berupa parit diantara baris tanaman. Pembuatan drainase
bertujuan untuk menampung kelebihan air pada saat musim hujan.
D. Persiapan
Pembibitan Tanaman Buah Naga
Keberhasilan budidaya
buah naga tidak terlepas dari usaha penyiapan bibit yang berkualitas. Bibit
yang bagus , sehat, serta bebas hama penyakit merupakan beberapa ciri
bibit yang berkualitas. Bibit yang telah dipersiapkan dengan baik akan
menghasilkan tanaman yang sehat dan mampu berproduksi optimal.Jumlah kebutuhan
bibit tergantung dengan sistem budidaya yang digunakan. Perbanyakan bibit dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu :
- Perbanyakan generatif adalah perbanyakan
menggunakan biji buah naga. Keuntungan menggunakan teknik perbanyakan
generatif yaitu dapat diperoleh bibit dalam jumlah yang banyak dengan
biaya yang murah. 1 buah naga minimal berisi 1.000 biji. Namun cara ini
kurang populer dan jarang dilakukan oleh pembudidaya buah naga karena
membutuhkan waktu yang sangat lama dan sedikit lebih sulit jika dibandingkan
dengan teknik perbanyakan vegetatif. Disamping itu untuk mendapatkan biji
yang bernas dan berkualitas juga aga susah, karena harus dibutuhkan buah
yang benar-benar tua dan sehat. Seleksi bijii yang berkualitas juga sulit
dilakukan karena ukuran biji yang sangat kecil dan memiliki penampakan
yang sama. Oleh karena itu, pada artikel ini hanya akan dibahas tentang
teknik dan cara perbanyakan vegetatif.
- Perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan tanaman
dengan menggunaka bagian dari tanaman itu sendiri. Teknik perbanyakan ini
membutuhkan biaya yang mahal, tetapi tingkat keberhasilannya lebih tinggi
disamping waktu yang dibutuhkan pada fase pemeliharaan lebih singkat.
Keuntungan lain dari perbanyakan vegetatif yaitu kemungkinan tanaman
mengalami penyimpangan genetik sangat kecil.Perbanyakan vegetatif yang
digunakan dan terbukti berhasil pada budidaya buah naga adalah dengan stek
batang. Perbanyakan dengan stek memiliki tingkat keberhasilan bibit
bertahan hidup lebih tinggi, pertumbuhannya lebih cepat, dan bibit yang
dihasilkan berkualitas tinggi dengan genetik yang serupa dengan induknya.
Selain itu teknik stek batang juga mudah dilakukan.
E. Penanaman buah Naga
- Setelah tanah dan tiang panjatan dibuat, bibit
yang telah siap harus segera ditanam di lahan. Penanaman harus dilakukan
dengan hati-hati.
- Penanaman yang tidak benar akan mengakibatkan
bibit stress dan pertumbuhannya terhambat.
- Perhatikan pada saat penanaman media dalam
polybag jangan sampai pecah karena akan membuat bibit kesuliatan
beradaptasi akibat mengalami kerusakan akar.
- Selain itu, kedalaman penanaman idealnya 20% dari
panjang bibit. Penanaman yang terlalu dalam akan membuat bibit mudah
terserang penyakit busuk batang.
F. Pemeliharaan Tanaman Buah Naga
- Dalam budidaya buah naga, pemeliharaan harus
tetap dilakukan secara teratur. Pemeliharaan tanaman merupakan faktor
penting yang mendukung keberhasilan budidaya. Upaya pemeliharaan pada
budidaya buah naga secara intensif meliputi pengairan, penyulaman, pengikatan
batang atau cabang, pemupukan susulan, pemangkasan, seleksi buah, sanitasi
kebun, serta pengendalian hama penyakit tanaman.Untuk pemupukan susulan
bisa menggunakan Pupuk organik Nasa yang berupa POC Nasa + Supur
nasa + Hormonik yang di campurkan dengan 50 % pupuk kimia yang biasa
di pakai. apabila tanaman sudah berbuah ditambahkan Power nutrition supaya
berbuah diluar musim serta menjaga kualitas buah Naga tersebut.Dan untuk
pengendalian hama bisa menggunaka pestisida Organik nasa yang berupa Pestona
,BVR, Aero-810.
G. Pengairan
- Pada dasarnya tanaman buah naga tidak membutuhkan
irigasi khusus. Umumnya pengairan dilakukan dengan sistem tadah hujan.
Oleh karena akarnya yang sangat lebat, sehingga buah naga tahan terhadap
kekeringan. Namun buah naga tetap memerlukan air yang cukup selama
pertumbuhannya.
- Kekurangan air selama fase vegetatif dapat
membuat tanaman layu dan sulit bertunas. Oleh karena itu penyiraman tetap
dilakukan seminggu sekali hingga tanaman berumur 6 bulan. Bila kondisi
tanah terlalu kering, maka penyiraman dilakukan 2-4 hari sekali,
tergantung pada kondisi di lahan.
- Pada fase generatif, yang ditandai dengan
munculnya bunga dan buah, maka penyiraman dilakukan setiap 10-14 hari
sekali atau menyesuaikan kondisi bila tanah terlalu kering. Kekurangan air
pada fase ini bisa mengakibatkan bunga rontok dan buah yang terbentuk
tidak sempurna. Penyiraman dilakukan pada pagi hari.
- Selain dengan penyiraman, pengairan juga bisa
dilakukan dengan cara penggenangan. Caranya yaitu dengan perendaman air di
parit sedalam kurang lebih 20 cm. pemenuhan air di parit dilakukan
selama 1-1,5 jam, setelah itu air di parit harus segera dibuang atau
dialirkan keluar.
H. Penyulaman
Tanaman
- Penyulaman merupakan kegiatan mengganti tanaman
yang mati disebabkan karena serangan hama, penyakit, atau sebab lain.
- Tujuan dari penyulaman yaitu agar tanaman bisa
berproduksi optimal dan efisiensi lahan tetap tinggi. Penyulaman dilakukan
pada umur 7 hari setelah tanam hingga tanaman berumur 2 bulan.
I. Pengikatan
Batang Atau Cabang
- Letak batang atau cabang perlu diatur agar
pertumbuhan tanaman normal dan tidak salah bentuk. Pengaturan letak turut
berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman.
- Pengaturan dilakukan dengan pengikatan batang
atau cabang ke tiang panjatan.
- Pengikatan yang terlambat membuat pertumbuhan
batang atau cabang melengkung dan tidak teratur. Akibatnya cabang
produktif tidak tumbuh ke atas.
- Pengikatan dilakukan setiap 20-25 cm ke tiang
panjatan.
- Tali pengikat bisa menggunakan tali rafia atau
tali lunak lainnya dengan membentuk angaka 8.
- Pengikatan jangan terlalu kencang agar batang
atau cabang tidak terjepit yang dapat mengakibatkan luka atau bahkan
patah.
- Selain itu tujuan pengikatan juga untuk
mempermudah akar udara menempel pada tiang panjatan sehingga memperkokoh
posisi tanaman.
J. Pemupukan
- Meskipun tanah telah menyediakan hara, akan
tetapi ketersediaan haranya tidak mencukupi untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangan tanaman selanjutnya. Oleh karena itu, perlu diberi pupuk
susulan atau pupuk tambahan.
- Untuk pemupukan susulan bisa menggunakan Pupuk
organik Nasa yang berupa POC Nasa + Supur nasa + Hormonik yang
di campurkan dengan 50 % pupuk kimia yang biasa di pakai.
- Apabila tanaman sudah berbuah ditambahkan Power
nutrition supaya berbuah diluar musim serta menjaga kualitas buah Naga
tersebut.
- Frekuensi pemberian pupuk dilakukan dua bulan
sekali.
- Untuk pengendalian hama bisa menggunaka Pestisida
Organik Nasa yang berupa Pestona ,BVR, Aero-810.Lakukan
penyemprotan 15 hari sekali.
K. Pemangkasan Tanaman
Buah Naga
- Pemangkasan tanaman bertujuan untuk memperoleh
bentuk yang baik sehingga menunjang pertumbuhan yang baik.
- Selain itu, pemangkasan juga bertujuan untuk
membuang bagian tanaman yang tidak produktif seperti cabang yang kerdil
atau kurus.
- Batang atau cabang yang tidak produktif akan
menghambat pembentukan tunas baru dan buah karena berkompetisi dengan
batang produktif dalam memperoleh hara.
L. Seleksi bunga
dan buah
- Tanaman yang sudah mulai berbungan ditandai
dengan munculnya bunga pada cabang produktif.
- Biasanya akan muncul lebih dari satu bunga.
- Seleksi bunga dilakukan saat bunga masih kecil,
sehingga nutrisi tidak digunakan untuk perkembangan bunga yang dibuang.
- Pilih 5-6 bunga yang paling besar, sehat,
berwarna cerah, dan segar pada setiap cabang produktif dengan jarak antar
bunga kurang lebih 30 cm.
M. Sanitasi
Kebun
- Sanitasi kebun merupakan kegiatan membersihkan
kebun dari gulma atau tumbuhan pengganggu, batang atau cabang bekas
pangkasan, serta perawatan saluran irigasi agar tidak menimbulkan genangan
air saat musim hujan.
- Tujuan dari Snitasi tersebut adalah untuk
mencegah penyebaran hama penyakit, menjaga kelembaban areal pertanaman,
dan pengurangi perebutan unsur hara antara tanaman buah naga dengan gulma.
- Batang atau cabang bekas pangkasan segera
dikumpulkan dan dimusnahkan saat melaukan pemangkasan.
- Pengendalian gulma dilakukan dengan melakukan
penyiangan rutin.
- Pencangkulan di sekitar titik tanam dilakukan
dengan hari-hati agar tidak merusak perakaran tanaman buah naga.
N. Pemanenan
Ciri-Ciri buah naga
siap panen :
- Umur buah mencapai 50-55 hari sejak setelah
muncul bunga.
- Warna kulit buah mengkilat dengan sisik berubah
dari hijau menjadi kemerahan.
- Mahkota buah telah mengecil.
- Kedua pangkal buah keriput dan kering.
- Bentuk buah bulat sempurna dan besar dengan bobot
diperkirakan 400-600 g.
Waktu panen dilakukan
pada pagi hari antara pukul 06.00-09.00 atau sore hari antara pukul
15.00-17.00. Pemanenan dilakukan saat cuaca cerah dan tidak hujan. Hindari
panen pada kondisi lembab karena dapat memicu serangan patogen pada saat
penyimpanan.
Pemanenan buah naga
harus dilakukan dengan benar untuk menjaga kualitas buah. Cara dan tahap
pemanenan adalah sebagai berikut :
- Kenakan sarung tangan agar tidak melukai kulit
buah.
- Gunakan gunting atau alat potong lain yang tajam
untuk memotong tangkai buah.
- Potong buah tepat pada tangkainya, lakukan dengan
hati-hati, jangan sampai melukai kulit buah maupun percabangan tempat buah
tersebut.
- Bungkus buah yang telah dipanen dengan koran dan
diletakkan ke dalam keranjang dengan posisi tangkai buah menghadap ke
bawah. Bagian bawah keranjang dilapisi dengan daun kering atau kertas
koran.
- Bagian atas buah juga dilapisi dengan daun kering
atau kertas koran untuk mengurangi tekanan buah pada lapisan di atasnya.
- Tinggi lapisan buah tidak lebih dari 3 lapis agar
buah bagian bawah tidak menerima beban terlalu berat.
0 comments:
Post a Comment